Kilas Trending – Sesak napas menjadi keluhan umum dari saluran pernapasan yang sering dikeluhkan orang. Sesak napas yang terjadi bisa bersifat ringan atau bahkan hingga mengancam jiwa.

 

Terjadinya sesak napas dikarenakan paru-paru tidak mendapat udara yang cukup. Sehingga saat mengalami sesak napas, Anda akan merasa sulit bernapas, seperti tercekik, atau dada terasa tertekan. Selain itu, napas juga akan menjadi lebih cepat dan pendek.

 

Beragam Penyebab Sesak Napas yang Menyerang Tiba-tiba

Sesak napas dikenal secara medis dengan istilah dispnea. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengeluarkan terlalu banyak tenaga, terlalu lama di ketinggian, atau bisa jadi sebagai gejala dari suatu kondisi yang dialami tubuh Anda.


Baca juga: Gejala dan Cara Pencegahan Norovirus

 

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui apa penyebab utama dari Anda mengalami sesak napas.

 

Penyebab Seseorang Mengalami Sesak Napas

 

Sesak napas digolongkan menjadi dua, yaitu sesak napas tiba-tiba (akut) dan sesak napas jangka panjang (kronis).

 

Sesak napas tiba-tiba memang terjadi hanya sebentar, mungkin hanya selama beberapa menit atau hingga beberapa jam. Namun, hal ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang serius.

 

Sesak nafas yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya disertai dengan gejala lain, seperti batuk, ruam, atau demam.

 

Anda tentu akan merasa kaget dan panik ketika sesak nafas tiba-tiba menyerang. Lantas, apa yang menjadi penyebab Anda mengalami sesak napas tiba-tiba?

 

Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan Anda mengalami sesak napas tiba-tiba (akut).

 

1. Sesak Napas Akibat Asma

 

Beragam Penyebab Sesak Napas yang Menyerang Tiba-tiba

Asma terjadi ketika saluran udara mengalami peradangan, sehingga membengkak, menyempit, dan menghasilkan lendir berlebih. Tidak sedikit orang yang datang ke unit gawat darurat karena mengalami sesak napas akibat asma.

 

Asma tidak hanya menyebabkan sesak napas, tapi juga dada terasa sesak, batuk, dan napas berbunyi “ngik-ngik” saat Anda menarik napas.

 

Meski asma termasuk sesak napas yang bersifat kronis, tetapi ada pula penderita asma yang mengalami sesak napas hanya pada kondisi tertentu, seperti setelah berolahraga atau saat mengalami panik.

 

Umumnya, asma terjadi karena faktor keturunan dan apabila seseorang ada riwayat alergi (atopi). Serangan sesak napas pada penderita asma bisa bervariasi, ada yang bersifat ringan hingga berat.

 

Biasanya sesak napas akan dipicu oleh sesuatu hal seperti paparan asap, perubahan suhu, debu, atau adanya infeksi pada saluran pernapasan.

 

2. Sesak Napas yang Disebabkan Pneumonia

 

Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan kantung udara pada satu atau kedua paru-paru mengalami peradangan. Kantung udara menjadi terisi dengan cairan atau nanah, sehingga membuat penderita kesulitan bernapas.

 

Di samping itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan gejala lainnya seperti demam, nyeri dada, batuk berdahak atau nanah, dan kedinginan. Penyebab Pneumonia sendiri adalah bakteri, virus, ataupun jamur.

 

3. Sesak Napas Karena Emboli Paru

 

Emboli Paru terjadi karena adanya penyumbatan pada arteri pulmonalis, yaitu arteri yang memasok darah ke paru-paru.

 

Adanya penyumbatan ini membuat oksigen terhambat mencapai jaringan paru-paru sehingga membuat penderita mengalami sesak napas.

 

Selain itu, penderita juga akan merasa pusing, nyeri dada hebat, detak jantung meningkat atau tak teratur sampai mengalami batuk yang diserta lendir dan darah.

 

4. Sesak Napas Akibat Gagal Jantung

 

Gagal jantung dapat terjadi ketika otot jantung melemah, dan tidak mampu memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

 

Biasanya, penyebab gagal jantung terjadi oleh kondisi yang mendasarinya, seperti penyakit jantung koroner, atau penyakit kardiovaskuler lainnya.

 

Saat mengalami gagal jantung, penderita akan merasa sesak napas dan kelelahan. Sesak napas dapat terjadi saat istirahat maupun saat beraktivitas dan disertai juga dengan pembekakan pada kedua kaki.

 

Masalah jantung seperti gagal jantung seringkali dikaitkan dengan orang-orang yang sudah tua. Padahal, saat ini faktanya tidak sedikit juga orang dewasa muda yang mengalami gagal jantung akibat irama jantung yang tidak beraturan.

 

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan serangan jantung juga dapat mengakibatkan kondisi gagal jantung.

 

5. Sesak Napas Karena Keracunan Karbon Monoksida

 

Ketika zat Karbon Monoksida menumpuk di aliran darah, maka tubuh akan mengalami keracunan. Tubuh akan menggantikan oksigen dalam sel darah merah dengan karbon monoksida.

 

Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna maupun berbau. Biasanya dihasilkan oleh pembakaran bensin, kayu, arang, atau hasil pembakaran dari bahan bakar lainnya.

 

Keracunan Karbon Monoksida dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang serius, bahkan kematian. Sesak napas juga dapat disebabkan karena keracunan Karbon Monoksida.

 

Selain sesak napas, biasanya penderita juga mengalami pusing, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, hingga hilang kesadaran.


Simak juga: 3 Jenis Masker yang Direkomendasikan WHO untuk Mencegah Penularan COVID-19

 

6. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

 

Penyebab sesak napas yang berikutnya adalah tekanan darah rendah atau hipotensi. Tekanan darah rendah dapat menyebabkan gangguan jantung yang serius. Bahkan juga kegagalan organ tubuh lainnya karena oksigen dan nutrisi tidak mampu mencapainya.

 

Hal ini dapat terjadi pada hipotensi yang cukup parah. Sesak napas juga dapat disebabkan oleh  hipotensi yang membuat napas menjadi cepat dan pendek. Selain itu, penderita juga akan mengalami pusing, mual, kelelahan, serta penglihatan kabur.

 

7. Anemia (Rendahnya Sel Darah Merah dalam Tubuh)

 

Beragam Penyebab Sesak Napas yang Menyerang Tiba-tiba

Anemia dapat menyebabkan tubuh mengalami sesak napas, detak jantung cepat, kulit pucat, pusing, sakit dada, dan sakit kepala.

 

Anemia merupakan kondisi dimana tubuh mengalami penurunan jumlah sel darah merah yang bersirkulasi di dalamnya.

 

Biasanya, kondisi anemia disebabkan oleh penyakit lain yang mengganggu kemampuan tubuh dalam memproduksi sel darah merah yang sehat. Selain itu, anemia juga dapat disebabkan karena adanya peningkatan kerusakan dan hilangnya sel darah merah dalam tubuh.

 

Jangan pernah meremehkan kondisi anemia. Pasalnya kondisi ini jika tidak ditangani dengan cepat dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Umumnya, anemia ditandai dengan gejala 5L (lemah, letih, lesu, lunglai, dan lalai).

 

Pada keadaan anemia yang berat, penderita dapat mengalami sesak napas. Pasalnya, jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah dikarenakan berkurangnya jumlah darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

 

8. Gagal Ginjal

 

Gagal ginjal tidak hanya ditunjukkan dengan penurunan jumlah urine,tetapi juga dapat disertai dengan gejala sesak napas.

 

Hal ini dapat terjadi karena adanya penumpukkan cairan di dalam tubuh terutama di paru-paru yang tidak dapat dikeluarkan oleh organ ginjal.

 

9. Sesak Napas karena Alergi

 

Gejala alergi tidak hanya ditunjukkan dengan ruam merah atau gatal di seluruh tubuh. Pada sejumlah orang, alergi juga dapat muncul dalam bentuk sesak napas.

 

Sesak napas yang muncul pada penderita alergi bisa juga mengarah ke kondisi syok yang mengancam jiwa.

 

Kondisi ini biasanya akan disertai dengan keluarnya keringat dingin, turunnya tekanan darah, dan penurunan kesadaran.

 

Jadi, bagi Anda yang memiliki riwayat alergi, sebaiknya berhati-hati jika muncul keluhan sesak napas karena alergi.

 

10. Infeksi Saluran Pernapasan

 

Penyebab sesak napas tentu tidak lepas kaitannya dengan adanya infeksi pada saluran pernapasan. Kondisi ini paling sering dialami oleh orang-orang dengan kebiasaan merokok, sering terpapar asap atau polusi, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah.

 

Misalnya saja mereka yang menderita HIV/AIDS, sedang menjalani kemoterapi, atau menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

 

Beberapa penyakit yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan di antaranya bronkitis, pneumonia, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), dan sinusitis.

 

Di samping kesulitan bernapas, penderita juga biasanya akan mengalami beberapa gejala penyerta lainnya seperti nyeri dada, demam, serta batuk dan pilek.

 

11. Sesak Napas akibat Gastroesophageal reflux (GERD)

 

Gejala sesak napas tidak hanya disebabkan dari penyakit yang berasal dari saluran napas saja, tapi juga dapat disebabkan dari saluran pencernaan.

 

Salah satu kondisi yang paling sering menyebabkan sesak napas pada orang dewasa muda adalah GERD (Gastroesophageal reflux).

 

GERD merupakan kondisi dimana daerah esofagus mengalami iritasi akibat asam lambung yang naik. Penyakit ini sering ditandai dengan adanya rasa terbakar pada dada yang menjalar sampai ke kerongkongan.

 

Tetapi pada kondisi yang kronis, keluhan sesak napas menjadi lebih dominan dibandingkan rasa terbakar di dada yang dialami si penderita.

 

Sesak napas yang terjadi pada penyakit GERD disebabkan adanya aspirasi asam lambung di paru-paru dan terstimulasinya saraf vagus. Akibatnya cabang-cabang batang tenggorokan (bronkus) mengalami penyempitan sehingga menyebabkan keluhan sesak napas.

 

12. Sesak Napas karena Adanya Gangguan Hormon Tiroid

 

Rupanya, ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh bisa juga lho menimbulkan masalah sering sesak napas. Kondisi hipertiroid maupun hipotiroid membuat otot pernapasan menjadi lemah sehingga fungsi paru-paru jadi menurun.

 

Pada kondisi hipertiroid, sesak napas juga disertai gejala peningkatan metabolisme tubuh, misalnya mudah berkeringat, rambut rontok, irama jantung tidak beraturan, peningkatan tekanan darah, dan sulit berkonsentrasi.

 

Sedangkan untuk kondisi hipotiroid, sesak napas biasanya disertai pula gejala mudah lelah, sulit BAB, kondisi kulit kering, obesitas, dan sering merasa kedinginan.

 

Seringkali kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini menyebabkan penanganannya terlambat, sehingga dapat terjadi komplikasi tiroid yang mengancam jiwa.

 

13. Obesitas

 

Berat badan yang berlebihan seringkali menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami sesak napas. Penumpukan lemak di seluruh tubuh terutama pada dinding dada, perut dan saluran pernapasan atas dapat mengakibatkan peradangan.

 

Sehingga orang yang memiliki berat badan berlebih akan mudah mengalami sesak akibat pengembangan dada tidak maksimal dan penurunan fungsi dari paru-paru.

 

14. Kecemasan juga Dapat Memicu Sesak Napas

 

Sesak napas juga dapat dipicu karena kecemasan akan suatu hal. Ketika seseorang mengalami cemas atau serangan panik, tanpa disadari pernapasan menjadi cepat dan pendek.

 

Akibatnya, terjadi peningkatan kadar karbondioksida dalam darah sehingga menyebabkan keluhan sesak napas yang disertai dengan rasa tidak nyaman pada dada, nyeri dada, kesemutan, hingga bibir kering.

 

Itulah beberapa penyebab sesak napas mendadak yang perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit tertentu. Berhati-hatilah apabila sesak napas datang menyerang secara mendadak.

 

Penyebabnya bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksakan diri atau keluarga ke dokter apabila sering terjadi keluhan sesak napas tersebut dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Saat Sesak Napas Menyerang Tiba-tiba?

 

Terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan saat mengalami sesak napas yang datang menyerang secara mendadak. Hal terpenting adalah jangan panik karena hanya akan memperburuk kondisi Anda.

 

Adapun hal yang bisa kita lakukan saat sesak napas menyerang tiba-tiba, antara lain:

 

1. Bernapas Melibatkan Mulut

 

Cara ini tentunya mudah dilakukan, dan bisa membantu pernapasan Anda menjadi lebih maksimal. Terlebih dahulu, duduklah di kursi dengan tegak sambil menyandarkan bahu agar otot leher dan bahu menjadi lebih rileks.

 

Selanjutnya tarik napas secara perlahan melalui hidung tanpa membuka mulut selama dua hitungan. Keluarkan napas perlahan melalui mulut hingga empat hitungan. Ulangi cara ini kurang lebih selama 10 menit. Biasanya akan membuat napas menjadi lebih lega.

 

2. Berdiri Sambil Bersandar di Dinding

 

Saat Anda mengalami sesak napas secara mendadak, cobalah untuk berdiri dan bersandar pada dinding sampai pinggul menempel.

 

Buat kaki terbuka cukup lebar, serta tangan berada di samping paha. Condongkan badan sedikit ke depan, tetapi pastikan tubuh tetap rileks. Cara ini dapat membuat tubuh dah saluran pernapasan Anda menjadi lebih rileks.

 

3. Duduk dengan Sedikit Condong ke Depan

 

Duduk dapat membantu tubuh kita rileks dan membuat napas jadi lebih mudah. Saat sesak napas menyerang tiba-tiba, cobalah duduk di kuris dengan telapak kaki menapak pada lantai. Bungkukkan dada dengan sedikit condong ke depan.

 

Tahan siku di lutut supaya tangan menyangga dagu. Buat tubuh tetap rileks dan bernapaslah lebih dalam.

 

4. Batuk yang Terkontrol

 

Batuk yang terkontrol dapat membantu mengeluarkan banyak lendir dalam tenggorokan atau paru-paru yang bisa jadi adalah penyebab sesak napas yang Anda alami.

 

***

 

Selain beberapa cara mengatasi sesak napas mendadak di atas, kita juga perlu membiasakan pola hidup sehat dengan menjaga berat badan, hindari paparan asap rokok atau polusi udara, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan berolahraga secara rutin.

 

Apabila sesak napas yang dialami tak kunjung membaik bahkan cenderung memburuk, segeralah hubungi bantuan medis darurat supaya sesak napas yang Anda alami mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Sumber:

https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-sesak-napas-mendadak

klikdokter.com/info-sehat/read/3632405/10-penyebab-anda-sering-sesak-napas

Post a Comment