Kilas Trending – Nama Rocky Gerung kembali ramai diperbincangkan netizen dan menjadi trending topic (topik terpopuler) setelah melakukan kritik keras kepada pemerintah dalam acara Mata Najwa, Rabu (21/10) malam.
Kritik yang ramai dibicarakan netizen dari Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi itu di antaranya saat Najwa meminta ia menilai kinerja pemerintah.
Rocky Gerung pun memberikan nilai A minus, yang artinya A untuk kebohongan, minus untuk kejujuran.
Baca juga: Jadwal Long Weekend Cuti Bersama Oktober sd Desember 2020
Pernyataan Rocky mendapat reaksi beragam dari netizen. Sebagian menanggapi positif pernyataan tersebut.
Selain itu, netizen juga banyak bereaksi ketika Rocky membahas soal kebijakan Omnibus Law yang menurutnya tidak memperhatikan etika lingkungan.
Merespon terkait pernyataan Rocky, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan menjelaskan bahwa Omnibus Law muncul untuk meningkatkan tingkat kompetitif berbisnis di Indonesia yang terus menurun.
Menurutnya, daya saing industri kita mengalami penurunan, dan global competitiveness negara kita sudah turun dari 45 ke 50. Dia juga menuturkan indeks (kebebasan) berusaha di negara menjadi yang paling kompleks.
Simak juga: 5 Bantuan Pemerintah yang Masih Bisa Dicairkan di Bulan Oktober 2020
Indonesia disebut negara dengan kebijakan berusaha yang terlalu rumit. Sehingga muncullah Ominbus Law karena kita memerlukan percepatan dengan hyper regulation.
Meski demikian Rocky tetap kukuh bahwa aturan kemudahan berbisnis dalam Ominbus Law harus sejalan dengan kebijakan lingkungan (environmental ethics) yang telah mendunia.
Netizen pun banyak yang mendukung pernyataan Rocky Gerung, pasalnya kemudahan berbisnis juga harus sejalan dengan kebijakan lingkungan.
Namun sayangnya, soal penilaian terhadap pemerintah Rocky tidak merinci apa saja kebohongan yang dilakukan Presiden Jokowi.
Rocky hanya mengatakan bahwa penilaian itu didasarkan dari survei yang dilakukan oleh salah satu media nasional. Bahwa, adanya penurunan kepuasan publik terhadap pemerintah.
Padahal, hasil survei SMRC pada 12-15 Agustus 2020 terkait kepuasan terhadap kinerja Jokowi menunjukkan 67% responden mengaku puas (60% cukup puas dan 7,4% sangat puas). Sementara 30,5% menyebut tak puas (27,1% kurang puas dan 3,1% tidak puas sama sekali).
Sedangkan survei Indikator Politik pada 24-30 September mengungkapkan 60% responden percaya pada Jokowi (57,7% cukup percaya dan 3% sangat percaya) – 24,1% kepercayaan biasa saja, dan 14,% tidak percaya (2,7% tak percaya dan 1,8% sangat tidak percaya).
Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201022155047-192-561605/kritik-keras-di-mata-najwa-rocky-gerung-trending-di-twitter