Kilas Trending – Cincin api yang mengelilingi letak geografis Indonesia mengakibatkan hampir di setiap wilayah berisiko terjadinya bencana alam. Mulai dari gempa bumi hingga tsunami, masyarakat Indonesia harus selalu siap menghadapinya.
Institut Teknologi Bandung (ITB) baru-baru ini mengungkapkan hasil penelitian terkait potensi tsunami di Indonesia.
Hasilnya tak main-main, peneliti ITB menyebutkan ada dua wilayah di Pulau Jawa yang berisiko menghadapi bencana alam tsunami hingga setinggi 20 meter. Riset tersebut dilakukan oleh seorang Guru Besar Bidang Seismologi dari ITB, Sri Widiyantoro.
Riset yang dilakukan selama 6 tahun itu menunjukkan bahwa terdapat 2 wilayah yang berisiko mengalami tsunami dahsyat. Dua wilayah tersebut antara lain di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur.
Diharapkan dari hasil riset ini dapat menjadi peringatan dini bagi setiap warga yang berada di garis pantai dua wilayah tersebut.
Peringatan dini sangat diperlukan sehingga dapat meminimalisir risiko korban jiwa dan harta apabila tsunami dengan ketinggian hingga 20 meter itu benar terjadi.
Di sisi lain, hasil riset ini secara kebetulan disampaikan tidak lama setelah terdenger dentuman misterius pada Minggu (20/9) malam di beberapa daerah di bagian barat Pulau Jawa.
Mulanya dentuman dilaporkan terdengar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, dentuman kembali terdengar pada Senin (21/9) pagi di Bekasi.
Hingga saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum memberikan penjelasan resmi terkait suara dentuman tersebut.
Namun, BMKG mensinyalir suara dentuman berkaitan dengan aktivitas petir di Gunung Salak yang terjadi pada Minggu malam.
BMKG mencatat tidak ada aktivitas seismik terkait suara dentuman yang dilaporkan warga. Suara dentuman bukan bersumber dari gempa bumi. Tapi diduga bersumber dari petir.
Sumber: www.nusantaratv.com