Kilas Trending - Sebuah eksperimen telah dilakukan oleh para ilmuwan di Duke University. Penelitian tersebut membandingkan 14 jenis masker dan penutup wajah dalam dalam kefektifannya mencegah penularan virus Corona.
Dari hasil penelitian itu menunjukkan bahwa sejauh ini masker N95 yang paling ampuh dalam memblokir sebagian besar tetesan pernapasan yang dilepaskan oleh orang yang bersin, batuk maupun saat berbicara.
Baca juga: Kemenkes Himbau Warga Jangan Lagi Pakai Masker Scuba dan Buff
Selain masker N95, ada juga masker bedah dan masker yang dibuat dengan bahan polipropilen yang cukup baik dalam mencegah penularan COVID-19.
Tetapi dalam hal menghalau droplets, bahan buff dan masker scuba merupakan yang paling buruk dari sekian banyak masker yang diuji. Masker scuba dan buff memiliki lapisan yang terlalu tipis dan kualitas bahannya justru dapat membahayakan si pemakainya. Benarkah demikian?
Apa itu Masker Scuba?
Masker scuba adalah jenis masker dengan satu lapisan yang terlalu tipis untuk mencegah penyebaran virus corona melalui droplets.
WHO sendiri tidak merekomendasikan masker scuba karena memiliki keefektifan paling buruk dalam menangkal penyebaran virus corona. Masker kain yang bagus dan direkomendasikan oleh WHO adalah masker berbahan katun yang memiliki 3 lapisan kain.
Kemampuan filterisasi atau penyaringan partikel virus untuk masker berbahan kain 3 lapis telah diuji dan dinilai paling baik dibandingkan masker scuba ataupun buff.
Oleh karena itu, WHO saat ini lebih merekomendasikan masker kain 3 lapis karena dapat mencegah penularan Covid dari pasien yang tidak atau belum timbul gejala.
Penggunaan masker kain 3 lapis juga lebih efektif dalam mencegah diri sendiri dari menulari orang lain. Karena bisa saja diri kita sebenarnya sudah terinfeksi Covid, namun tidak atau belum menunjukkan gejala.
Berikut ini 3 jenis masker yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah penyebaran COVID-19:
1. Masker N95
Jenis masker yang satu ini adalah masker yang biasa dipakai oleh tenaga medis. Masker N95 termasuk ke dalam kelompok masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) sekali pakai (disposable).
Masker N95 memiliki kelebihan tidak hanya melindungi pemakai dari paparan cairan dengan ukuran droplet, tapi juga hingga cairan yang berukuran aerosol.
2. Masker Bedah 3 Ply
Masker Bedah 3 Ply adalah masker dengan tiga lapisan (layers) yang terdiri dari lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam sebagai filter densitas tinggi, dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit yang berfungsi sebagai penyerap cairan berukuran besar yang keluar dari pemakai saat berbicara, bersin, maupun batuk.
Masker ini memiliki lapisan filter yang kuat sehingga cukup efektif dalam mencegah virus corona dan menyaring droplet yang keluar saat penggunanya batuk, bersin, atau berbicara.
3. Masker Kain 3 Lapis
Masker kain sebenarnya adalah masker non-medis dan biasa digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Namun, masker ini bisa digunakan untuk mencegah virus corona secara efektif apabila memiliki 3 lapis, antara lain:
- Lapisan pertama di bagian paling dalam (menyentuh mulut dan hidung pemakai) dan material yang digunakan adalah katun atau cotton blends.
- Lapisan kedua di bagian terluar, berbahan polypropylene, polyester, atau gabungan keduanya.
- Lapisan ketiga bisa berupa bahan polypropylene atau katun.
Berdasarkan hal ini, maka WHO menghimbau kepada masyarakat untuk mengenakan masker kain yang memiliki setidaknya 3 lapis.
Sumber: www.wartaekonomi.co.id